Menurut lembaga survey dalam bidang sosial ekonomi nasional saat ini lebih dari 200 juta keluarga yang tinggal di Indonesia lebih dari 6 juta keluarga tersebut belum memiliki rumah. Mungkin hal ini disebabkan karena pesatnya urbanisasi di kota kota besar seperti Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Medan, Semarang dan kota besar lainnya, menimbulkan langkanya ketersediaan lahan bagi perumahan. Karena kelangkaan lahan ini akhirnya mengakibatkan semakin mahalnya tanah diperkotaan, dan dampak tersebut sangat dirasakan oleh masyarakat lapisan bawah. Hal ini memicu pertumbuhan kawasan kumuh yang tidak terkendali, sehingga penataan ruang dan kawasan kota tidak teratur. Belum lagi kalaupun diantara masyarakat golongan ini mampu membuat rumah hunian layak, mereka memilih untuk membuatnya jauh dari tempat kerja atau bahasa kerennya (urban sprawl), contohnya pekerja buruh di Jakarta memilih pulang pergi kerumahnya didaerah Subang, pulang jam 5 sore sampai jam 10 malam kalau memakai angkutan umum, hal ini terjadi setiap hari maka kualitas aspek kesejahteraan non material akan terbengkalai untuk dirinya juga mungkin waktu bersama istri dan anaknya. Oleh sebab itu pemerintah memberikan gagasan untuk permasalahan tersebut yaitu membangun proyek properti berupa rumah susun dengan ketinggian lebih dari 10 lantai yang nantinya bisa disewakan atau dijual dengan harga sangat terjangkau khusus untuk masyarakan golongan ekonomi lemah.
Targetnya sendiri pembangunan proyek properti ini adalah 350.000 unit, pemerintah pun bekerja sama dengan BUMN setempat untuk membantu penyediaan lahan proyek ini, dengan harapan pihak BUMN yang memiliki lahan kosong milik perusahannya bisa diperuntukan untuk proyek ini. Dan hasil positif lainnya diperkotaan bisa lebih banyak dibuka untuk lahan penghijauan karena lahan kota yang asalnya melata dan meluas bisa di reduksi dan di efisiensikan menjadi taman, contohnya lagi kalau dulu 4 hektar pemukiman kumuh bisa kita efesiensikan menjadi pembangunan lain dikota, sehingga sudah bisa dipastikan pembangunan yang mencomot lahan pesawahan tidak akan terjadi. Target selesainya proyek properti pemerintah ini dicanangkan memakan waktu sampai 5 tahun. Oia untuk tipe rumahnya sendiri dimulai dari tipe kelas 21 sampai tipe kelas 36
0 Komentar